Gpr0TUr9GUW6GUr7TSM7GpO8TY==
Light Dark
SMK Negeri 2 Mengembalikan Uang Perpisahan ke Orangtua Siswa

SMK Negeri 2 Mengembalikan Uang Perpisahan ke Orangtua Siswa

×

Samarinda | Suara Mitra Nusantara ~ Gubernur Kalimantan Timur telah melarang kegiatan perpisahan SMA dan SMK di hotel sebagai upaya mengurangi beban biaya bagi siswa dan orang tua. Larangan ini ditegaskan melalui Surat Edaran Nomor 400.3.1/7757/2024 dan diimbaukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim. 

Larangan ini bertujuan untuk mencegah pungutan yang memberatkan siswa dan orang tua terkait acara perpisahan. Pemprov Kaltim juga tengah menyusun Peraturan Gubernur (Pergub) untuk memperkuat larangan ini. 

SMK Negeri 2 Samarinda yang memungut biaya wisuda sebesar Rp500 ribu setiap siswa dan kegiatan pelepasan akan dilaksanakan di Hotel Aston Samarinda.

Salah satu orangtua murid yang namanya tidak mau ditulis mengatakan, anak saya diharuskan bayar Rp500 ribu bisa di cicil sampai tanggal 17 April 2025 terakhir, ucapnya.

Menurutnya, pungutan acara perpisahan akan dilaksanakan di Hotel Aston Samarinda dan semua sekolah tahun-tahun sebelumnya setiap pungutan perpisahan tidak ada pertanggungjawaban, "artinya kita tahu aja kesempatan buat cari duit".

"Kalau saya mengamati setiap tahun ada dua momen dijadikan ladang bisnis pihak sekolah mencari duit dari siswanya yakni, pengadaan seragam sekolah dan perpisahan," tuturnya. 

Melalui WhatsApp, Fauzi, M.Pd Kepala SMK Negeri 2 Samarinda mengatakan, sudah selesai dirapatkan mas dengan panitia atau orang tua siswa dan uang sudah dikembalikan berdasarkan hasil rapat.

"Jadi kalau ada orang tua yang belum terima uang kembalian silakan ambil dengan panitia," katanya.

Plt Kadisdikbud Kaltim Rahmat menjelaskan hal itu sebetulnya pungutan tersebut telah dilarang dan sudah secara resmi tertulis melalui surat edaran. Ia mengimbau bahwa pihak sekolah tidak membuat acara yang memberatkan.

Ia mengimbau setiap sekolah di Kaltim, bagi sekolah yang ingin menggelar wisuda dan prosesi pelepasan, agar membuatnya dengan sederhana. Bisa di sekolah atau di gedung-gedung pemerintah. (Rei)

0Komentar

SPONSOR